Lari
tantangan @KampusFiksi: #FFOrangKedua
sampit - sabtu, 141122
.
.
Kamu
satu arena dengannya. Kamu terus berlari. Peluh adalah hujan dari pelipismu
lalu berubah jadi air terjun di dagumu. Dia juga berlari sama kencangnya
denganmu. Tapi kalian punya lintasan yang berbeda. Kamu tertinggal dua langkah
darinya. Seringkali kamu hanya bisa memandang punggungnya. Dia jarang-jarang
menoleh.
Arena
ini terlalu luas untuk kamu duga. Kamu tak akan pernah tahu garis akhirnya di
mana. Tetapi kamu tetap terus berlari di belakangnya. Setia. Di arena yang sepi
ini. Dunia sudah berpaling dari kalian, tetapi kamu keras kepala. Padahal bisa
saja arena ini berubah jadi penuh bahaya dan jebakan. Bisa saja di depan sana
tiba-tiba ada gawang yang harus kamu lompati. Padahal kamu teramat benci gawang
dan melompat.
Kenapa
kamu terus lari mengikutinya? Seistimewa apa dia? Dia bukan raja dan pemilik
segala. Dia hanya pelari yang mengejar mimpinya! Bisa saja dia tak akan peduli
padamu ketika sampai nanti!
“Karena
dia yang membuatku bermimpi. Dan berlari mengejar itu. Tanpa dia, mungkin aku
hanya diam berpangku tangan dan ditinggalkan fortuna.”
Oh.
“Meraih
bersama itu lebih menyenangkan.”
0 komentar: